AGAMA PEMBAWA KESELAMATAN
Oleh: Muhammad Zamroni, M.H.I
Suatu hal yang
ditakuti dan dikhawatirkan oleh orang-orang soleh terdahulu kepada anak-anaknya
adalah
mati dalam keaadaan diluar Islam, karena resiko kematian diluar Islam
memberikan dampak yang berat dihari pembalasan kelak yaitu pada hari kiamat. Karena
seorang yang mati diluar Islam akan kekal selamanya dineraka dan mendapat
laknak dari Allah, malaekat dan semua manusia. sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
(161) خَالِدِينَ فِيهَا لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ
يُنْظَرُونَ (162
Artinta: “Sesungguhnya
orang-orang kafir itu mati dalam keadaan kafir dan mereka itu mendapat la'nat
Allah, para Malaikat dan seluruh manusia. Mereka kekal di dalam la'nat itu;
tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguhan”.
Seorang muslim
yang masih ada imannya walaupun sedikit, masih ada harapan untuk masuk surga
walaupun dia bergelimangan dengan noda dan dosa, akan tetapi kalau Iman dan
Islam telah hilang dalam dadanya maka tidak ada harapan untuk selamat diakherat
kelak, hal inilah yang diibaratkan dalam Al-Qur’an seperti onta yang tidak bisa
masuk pada lubang jarum yang kecil sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ
الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ
Artinya: “Mereka
tidak akan bisa masuk surga sehingga bisa masuk onta pada lubang jarum”.
Oleh karenanya para nabi-nabi terdahulu
senantiasa memesan kepada keturunannya agar selalu dalam beragama Islam
bagaimanapun kondisi dan situasi yang terjadi. Ketika Nabi Ibrihim belum beranjak umur balig dan belum
diangkat sebagai Nabi, Allah
perlihatkan kepada beliau tanda-tanda keberadaan Allah sang Pencipta jagat raya
ini lewat perubahan-perubahan yang terjadi dalam alam ini, mulai dari terbitnya
bintang pada mlam hari kemudian tenggelam dan berganti bulan kemudian tenggelam
dan berganti siang seiring dengan terbitnya matahari dan manakala datang malam
mataharipun tenggelam, semua
Allah perlihatkan kepada beliau sebagai bukti adanya sang Pencipta Alam ini
yaitu Allah Swt. lalu Allah berfirman kepada beliau :
أَسْلِمْ
Artinya: “Istikomahlah
engkau dalam Islam dan tetaplah dalam ajaran tauhid”
Kemudian Nabi Ibrohimpun menjawab:
أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya: “Aku istiqomah dalam Islam dan tetap dalam ajaran tauhid”.
Dengan ikrar dan pengakuan inilah kemuadian beliau memesan
kepada anak-anaknya seperti Isma’il, Ishak, Zimrona,Yaksyona, Madana, Midyana,
Yisybaka dan Syuhan untuk selalu tetap dalam Islam dan mati dalam keadaan
Islam. Pesan Nabi Ibrohim kepada anak-anaknya
tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai mana firman Allah dalam
Al-Qur’an yang berbunyi:
فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُونَ
Artinya: “Janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Islam”.
Islam menurut bahasa artinya tunduk dan patuh. Sementara
menurut Syara’ artinya sebagaimana yang
disebutkan oleh Syaikh Nawai dalam kitab
Kasifatusaja adalah tunduk dan patuh terhadap hukum-hukum yang
ditetapkan oleh Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. yang tertuang dalam
Al-Qur’an lalu dijelaskan maksudnya oleh Rasululloh Saw. Orang yang patuh dan
tunduk terhadap ajaran Islam maka ia disebut dengan Muslim.
- Dari sisi i’tekad (keyakinan)
Dari sisi i’tekad seperti
ragu-ragu pada adanya Allah dan kerasulan Nabi Muhammad Saw. atau ragu-ragu
pada adanya hari kiamat, adanya sorga dan neraka, adanya pahala dan siksaan
atau menghalalkan sesuatu yang sepakat para ulama’ menghukumi keharamannya menghalalkan membunuh orang
lain ataupun meyakini tidak wajibnya solat lima waktu.
- dari sisi perkataan
Dari sisi
perkataan seperti mengatakan Allah
itu tidak ada, nabi Muhammad bukan nabi trakhir dll.
- dan dari sisi perbuatan.
Dari sisi
perbuatan seperti sujud terhadap berhala, matahari, bulan atau kepada makluk.
Semoga kita Mati dalam keadaan Khusnul Khotimah.. Aamiin.
BalasHapusTulisannya diperbanyal lagi Ustadz.
Insyaallah Nanti kita tambah lagi
BalasHapus