Sabtu, 16 Agustus 2014

Islam Agamaku

AGAMA PEMBAWA KESELAMATAN
Oleh: Muhammad Zamroni, M.H.I
Suatu hal yang ditakuti dan dikhawatirkan oleh orang-orang soleh terdahulu kepada anak-anaknya adalah mati dalam keaadaan diluar Islam, karena resiko kematian diluar Islam memberikan dampak yang berat dihari pembalasan kelak yaitu pada hari kiamat. Karena seorang yang mati diluar Islam akan kekal selamanya dineraka dan mendapat laknak dari Allah, malaekat dan semua manusia. sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (161) خَالِدِينَ فِيهَا لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ (162
Artinta: “Sesungguhnya orang-orang kafir itu mati dalam keadaan kafir dan mereka itu mendapat la'nat Allah, para Malaikat dan seluruh manusia. Mereka kekal di dalam la'nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguhan”.
Seorang muslim yang masih ada imannya walaupun sedikit, masih ada harapan untuk masuk surga walaupun dia bergelimangan dengan noda dan dosa, akan tetapi kalau Iman dan Islam telah hilang dalam dadanya maka tidak ada harapan untuk selamat diakherat kelak, hal inilah yang diibaratkan dalam Al-Qur’an seperti onta yang tidak bisa masuk pada lubang jarum yang kecil sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ
Artinya: “Mereka tidak akan bisa masuk surga sehingga bisa masuk onta pada lubang jarum.
Oleh karenanya para nabi-nabi terdahulu senantiasa memesan kepada keturunannya agar selalu dalam beragama Islam bagaimanapun kondisi dan situasi yang terjadi. Ketika Nabi  Ibrihim belum beranjak umur balig dan belum diangkat sebagai Nabi, Allah perlihatkan kepada beliau tanda-tanda keberadaan Allah sang Pencipta jagat raya ini lewat perubahan-perubahan yang terjadi dalam alam ini, mulai dari terbitnya bintang pada mlam hari kemudian tenggelam dan berganti bulan kemudian tenggelam dan berganti siang seiring dengan terbitnya matahari dan manakala datang malam mataharipun tenggelam, semua Allah perlihatkan kepada beliau sebagai bukti adanya sang Pencipta Alam ini yaitu Allah Swt. lalu Allah berfirman kepada beliau : 
أَسْلِمْ
Artinya: “Istikomahlah engkau dalam Islam dan tetaplah dalam ajaran tauhid
Kemudian Nabi Ibrohimpun menjawab:
أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya: “Aku istiqomah dalam Islam dan tetap dalam ajaran tauhid.
Dengan ikrar dan pengakuan inilah kemuadian beliau memesan kepada anak-anaknya seperti Isma’il, Ishak, Zimrona,Yaksyona, Madana, Midyana, Yisybaka dan Syuhan untuk selalu tetap dalam Islam dan mati dalam keadaan Islam. Pesan Nabi Ibrohim kepada anak-anaknya  tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai mana firman Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya: “Janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Islam.
Islam menurut bahasa artinya tunduk dan patuh. Sementara menurut Syara’ artinya  sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Nawai dalam kitab Kasifatusaja adalah tunduk dan patuh terhadap hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. yang tertuang dalam Al-Qur’an lalu dijelaskan maksudnya oleh Rasululloh Saw. Orang yang patuh dan tunduk terhadap ajaran Islam maka ia disebut dengan Muslim.
            Ada hal-hal yang membuat orang keluar dalam Islam. Syaikh Amin Al-Kurdi menyebutkan dalam kitab Tanwirul Qulub bahwa ada tiga pokok yang menyebabkan seorang keluar dari Islam:
  1. Dari sisi i’tekad (keyakinan)
Dari sisi i’tekad seperti ragu-ragu pada adanya Allah dan kerasulan Nabi Muhammad Saw. atau ragu-ragu pada adanya hari kiamat, adanya sorga dan neraka, adanya pahala dan siksaan atau menghalalkan sesuatu yang sepakat para ulama’ menghukumi keharamannya menghalalkan membunuh orang lain ataupun meyakini tidak wajibnya solat lima waktu.
  1. dari sisi perkataan
Dari sisi perkataan seperti mengatakan Allah itu tidak ada, nabi Muhammad bukan nabi trakhir dll.
  1. dan dari sisi perbuatan.

Dari sisi perbuatan seperti sujud terhadap berhala, matahari, bulan atau kepada makluk.

2 komentar:

  1. Semoga kita Mati dalam keadaan Khusnul Khotimah.. Aamiin.

    Tulisannya diperbanyal lagi Ustadz.

    BalasHapus