Rabu, 21 Maret 2012

DREAM

DREAM COME TRUE
Oleh: M. Zamroni, M.H.I


Dreams are successions of images, ideas, emotions, and sensations that occur involuntarily in the mind  during certain stages of sleep.

Mimpi adalah suksesi gambar, ide, emosi, dan sensasi yang terjadi tanpa sengaja dalam pikiran selama tahap-tahap tertentu dari tidur.

The habit of delay from time to time, can make someone who was originally excited to dream, to lose the passion, direction, goals and ran away from what's become of his dreams. Therefore, the actual delay will only bury the opportunities that exist for a chance to realize the dream.

Therefore, the ideal would be a mirage forever if we do not start with a plan! And, above all, a plan without action is also only going to be a mere hoax.

Come, while there is still time, use the best time to arrange our lives and seize the opportunity, for the sake of reaching aspiration.

Kebiasaan menunda dari waktu ke waktu, dapat membuat seseorang yang pada awalnya bersemangat bermimpi, akan kehilangan gairah, arah, tujuan dan berlari menjauh dari apa yang menjadi impiannya. Sebab, menunda sebenarnya hanya akan mengubur kesempatan demi kesempatan yang ada untuk mewujudkan impian.

Karena itu, cita-cita selamanya akan menjadi khayalan belaka jika kita tidak memulainya dengan rencana! Dan, yang utama, rencana tanpa tindakan nyata juga hanya akan jadi bualan semata.

Mari, selagi masih ada waktu, gunakan sebaik-baiknya waktu kita untuk menyusun kehidupan dan meraih kesempatan, demi menggapai cita-cita.



As we know, since some time in elementary school to finally sit at the high school, said the ideals in public most of us are hard to mention it. Unlike most of us when TK is more daring to mention it.

According to Ari Wibowo, an alumni of my high school which is currently occupied, it's natural. Since the time when the kindergarten, our imagination more than the elementary-school play.

When kindergarten we were taught drawing and all kinds so that our right brain develops. When in elementary-high school, left brain tends to be more developed. We learn to count, mengahafal, and some left-brain development activities.

These ideals are a dream, and dreams, it is necessary. Because dreams, will also affect what we think and we are doing in the process of achievement.

Ari Kak also gave me one of the success formula, ie do x be = have. Where do is what we do, be is what we think, and have the results we have. The larger do and be, the greater the results that we have.

Stay always remember your ideals (right brain continues to develop), do not be afraid to mention it.

Seperti kita ketahui, semenjak agak lama di SD sampai akhirnya duduk di SMA, menyebutkan cita-cita di depan umum kebanyakan dari kita sukar menyebutkannya. Berbeda saat TK kebanyakan kita lebih berani menyebutkannya.

Menurut Ari Wibowo, alumni SMA yang saya duduki saat ini, wajar saja. Karena saat ketika TK, imajinasi kita lebih bermain ketimbang SD-SMA.

Ketika TK kita diajari gambar dan segala macam sehingga otak kanan kita berkembang. Ketika di SD-SMA, otak kiri cenderung lebih dikembangkan. Kita belajar menghitung, mengahafal, dan beberapa kegiatan pengembangan otak kiri.

Cita-cita itu adalah sebuah impian, dan impian, itu perlu. Karena impian, akan juga berpengaruh dengan apa yang kita pikirkan dan kita lakukan dalam proses pencapaiannya.
Kak Ari juga memberi saya salah satu rumus sukses, yaitu do x be = have. Dimana do adalah apa yang kita lakukan, be adalah yang kita pikirkan, dan have adalah hasil yang kita miliki. Semakin besar do dan be, maka semakin besar hasil yang kita miliki.

Tetap ingat selalu cita-cita anda (kembangkan terus otak kanan), jangan takut-takut untuk menyebutkannya.

According to John, the difference between the ideals and dreams are the ideals of a dream which is accompanied by action, and also in the given time limit. So if we dream to become a successful netpreneur, yes ... must be accompanied actions do not just wishing it. And do not forget to give a target date, so we have a timeline when it is we want terealiasasi. While the dream is a wish that no follow-up.

John provides a feature for people who only had a dream but not serious to make it happen. The most dominant characteristic is the person usually use the word "Hope", "Someday" when talking about the desire or dream.

Well I was thinking, "I was among those who where you?". Keliatannya I am also just a dreamer who only had a desire without being accompanied action.

Menurut John, beda antara cita-cita dan impian adalah cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi. Sedangkan impian adalah sebuah keinginan yang tidak ada tindak lanjutnya.

John memberikan satu ciri buat orang-orang yang hanya mempunyai mimpi tapi tidak serius untuk mewujudkannya. Ciri yang paling dominan adalah orang tersebut biasanya memakai kata “Saya harap”, “Suatu hari nanti” ketika membicarakan keinginan atau impiannya.

Wah saya pun jadi berpikir, “Saya ini termasuk orang yang mana ya?”. Keliatannya saya juga hanya seorang pemimpi yang hanya mempunyai keinginan tanpa di sertai tindakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar